Mengapa layanan fotografi mahal?

Mengapa layanan fotografi mahal? - Apakah Anda punya rencana untuk menikah dalam waktu dekat? Seberapa jauh Anda telah mempersiapkannya? Sebaiknya Anda juga harus memikirkan mendokumentasikan acara pernikahan, khususnya pilihan terbaik berikutnya adalah dokumentasi foto dan video. Nah, berbicara tentang jasa fotografi tentu saja ada banyak pilihan layanan dengan berbagai fasilitas dan bonus.

Sayangnya, banyak orang mengatakan bahwa ketika mereka bertanya tentang daftar harga, ternyata harga minimumnya tergolong cukup mahal. Ya, banyak fotografer modern yang mamasang menilai semua sesi dalam jutaan, itu bukan satu hari penuh. Misalnya foto-foto sebelum pernikahan secara umum dengan paket album kolase plus beberapa bingkai pembesaran harga sekitar 2 juta rupiah. Begitu mahal bagi pasangan muda yang masih belum memiliki penghasilan besar.

Sebenarnya, ada alasan mengapa layanan fotografi mahal, berikut komentarnya:

1. Alat fotografi itu mahal

Alasan pertama mengapa lebih masuk akal dan sering bertanya kepada fotografer saat ditanya mengapa fotografi mahal adalah peralatan mahal. Ya, tidak ada lelucon harga saat ini, apalagi kamera DSLR juga mencapai jutaan rupiah, bahkan yang termurah dalam kondisi baru, dipastikan di atas 4 juta rupiah. Hanya satu kamera?
alat fotografer

Tentu saja tidak, dalam setiap sesi foto, pastinya fotografer membutuhkan peralatan seperti sepasang lampu, reflektor (softbox, payung, filter), dukungan ringan dan lensa. Untuk lensa itu sendiri, fotografer biasanya memiliki beberapa jenis lensa, seperti lebar dan pertama. Ketersediaan lensa pertama bahkan mencapai $ 1 juta lebih untuk f / 1.8 50mm, dan jika f / 1.4 50mm akan dikenakan biaya dua kali lipat.

2. Biaya produksi

Contohnya, yang kami tawarkan di atas adalah paket pre wedding dengan harga Rp 2 juta. Harganya sangat mahal, tentu saja, Anda akan diberi beberapa barang yang sesuai. Untuk fotografi modern sekarang populer dengan jenis album album kolase dengan kualitas lebih baik dari pada cetakan foto konvensional.

Harga percetakan hanya mencapai Rp 300-650 ribu sesuai permintaan. Belum lagi bonus seperti beberapa foto besar cetak 12R 16R atau terlalu mahal, disamping itu, bersamaan dengan frame (gambar). Bonus kecil juga akan diberikan sebagai DVD ke file, kontainer album, sertalaminasi dalam foto cetak besar.

3. Anda butuh tim

Sesi foto acara pernikahan dan kursus fotografer pra pernikahan tidak berjalan sendiri. Dia selalu membutuhkan lebih banyak orang untuk membantu pekerjaannya. Untuk yang pertama adalah fotografer kedua, fotografer memotret jatah kedua karena berkali-kali fotografernya nampaknya kurang.

Selanjutnya, asisten yang karyanya 'wara-Wiri' sebagai alat penyiapan, yang memegang lampu, dan kesana-kemari bila perlu. Terkadang ada fotografer yang memiliki karyawan khusus untuk diedit. Jadi, di setiap pekerjaan, tentu saja fotografer membagikan pendapatannya kepada pekerja lain.

4. Ide cemerlang

Mengambil gambar itu mudah, tapi itu ide yang mahal. Setiap orang bisa memotret, tapi hanya fotografer profesional yang bisa menemukan sudut, komposisi dan menghasilkan gambar lebih dari sekedar dokumentasi belaka, tapi juga memiliki nilai artistik.

Baca juga: Tip Cara mudah menulis artikel untuk blog
Juga teknik penyesuaian pencahayaan juga menjadi skill yang sangat berharga. Untuk menguasai semua hal ini hanya ada fotografer profesional yang pernah mengalaminya. Bergantung pada apakah Anda akan menggunakan fotografer profesional berpengalaman atau fotografer yang tidak berpengalaman.

5. Fotografer menanggung biaya tak terduga

Alat dalam pekerjaan bisa rusak seperti jatuh atau yang lainnya. Belum lagi jika klien tidak puas dengan hasil fotonya dan meminta sesi ulang foto. Tentu saja, biaya produksi akan meningkat lagi. Biaya tak terduga ini adalah alasan mengapa layanan fotografi mahal.

6. Memastikan kualitas

Seorang fotografer profesional yang baik selalu ingin menjaga kualitas. Proses panjang, perawatan yang ketat, citra digital untuk membantu fotografi cerdas adalah contoh bagaimana fotografer akan menjamin kualitas.

Jadi jangan salah, begitu sesi foto selesai, semuanya sudah selesai, cukup cetak saja. Tentu saja, bukan karena fotografer juga memilih foto yang harus diijinkan dan dicetak, kemudian melakukan retouching gambar digital dan cukup rumit tergantung bagaimana kondisi foto.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Bahaya orang yang tidak disunat untuk anak-anak dan orang dewasa

Cara Merawat Bunga Kamboja Dan Cara PerawatanNya

Manfaat Kemuning Untuk Pengobatan Tradisional Tradisional